Memiliki
keluarga yang utuh memang bahagia sekali. Terkadang merasa iri dengan
teman-teman yang masih memiliki keluarga yang lengkap, tetapi tidak bisa
melawan takdir yang telah diberikan oleh sang pencipta. Kehidupan dirumah dan
dimanapun setelah ibu telah tiada terlihat berbeda. Seperti biasanya bila saya
pulang kuliah, beliau telah ada dirumah sudah menyiapkan makanan dan rumah
sudah keadaan rapi maupun bersih. Tetapi sekarang tidak seperti itu, mau gimana
lagi semua ini telah diatur oleh sang pencipta.
Sebenarnya tidak
ingin seperti ini tetapi kita harus ikhlas menghadapinya. Jika kita sebagai
anaknya bisa menggantikan sakit beliau, saya ingin sekali karena tidak tega
melihatnya merasakan sakit yang dideritanya sebelum beliau meninggal.
Sekeluarga telah berusaha berobat ditempat manapun tidak memandang materi dan
lelah dalam hal fisik. Tetapi Allah berkata lain, saya ikhlas menghadapinya
berarti Allah itu sayang dengan beliau hanya kita sebagai keluarganya
mengirimkan doa kepadanya setiap selesai shalat agar beliau tenang dialam sana
dan bahagia melihat keluarganya di sini.
Hal yang bisa
diambil dari kehidupan sekarang ini, keluarga yang lain semakin akrab. Hidup
saya lebih mandiri dalam hal mengurus rumah dan lain-lain. Intinya saya harus
berusaha agar menjadi yang lebih baik dan lulus sarjana karena itu yang beliau
mau sebelum meninggalkan saya. Rindu yang selalu ada dihati saya yang ingin
bertemu dengannya juga memeluknya. Tetapi saya harus tabah dan semangat menghadapi
kehidupan sekarang maupun seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar