Minggu, 12 Mei 2013

Keterbatasan Biaya di Bidang Pendidikan


           Banyak yang di luar sana anak-anak kecil yang masih dibawah umur sampai balita juga ada yang putus sekolah dan akhirnya menjadi pengemis atau pengamen di jalanan dan lampu merah. Padahal diantara mereka semua ingin bisa sekolah kembali seperti anak yang lainnya. Tetapi karena keterbatasan biaya dan mahalnya sekolah sekarang, mereka tidak bisa melanjutkan masa depan mereka.
            Pemerintah seharusnya bisa melihat dan menelusuri ke daerah-daerah terpencil karena masih banyak orang-orang yang tidak mampu atatu keterbatasan biaya. Anak-anak tersebut tidak bisa melanjutkan sekolahnya dikarenakan penghasilan para orang tuanya yang tidak mencukupi. Karena pada umumnya para orang tua mereka bekerja sebagai buruh, tukang bangunan, petani dan kuli cuci yang tidak tetap pekerjaannya juga penghasilannya. Maka dari itu seharusnya pemerintah bisa melihat itu semua lalu memberikan sumbangan atau keringanan bagi mereka yang kekurangan biaya. Agar mereka bisa meraih masa depan yang diinginkan karena asal tahu saja, mereka-mereka yang tidak mampu itu anak yang berprestasi didalam sekolahnya, didalam pelajarannya juga. Tetapi karena masalah biaya akhirnya itu semua tertunda.,
            Seperti contoh Tegar yaitu anak pengamen yang terkenal karena keuletan dan kerajinan dia, sekarang dia berhasil dan menjadi artis. Padahal dia putus sekolah, anak pengamen jalanan karena tidak ada biaya yang cukup untuk melanjutkan sekolah. Tetapi sekarang terbalik, dia bisa membeli apa saja tanpa perlu mementingkan biaya. Dan sekarang kehidupannya serba enak dan nyaman. Juga akhirnya dia melanjutkan kembali sekolahnya yang tertunda. Sekarang dia mempunyai masa depan yang lebih baik dari sebelumnya karena kerajinan dia menjadi pengamen dan bekerja apa saja.

Aspirasi Buruh


           Pengangguran di zaman sekarang sangat banyak sekali apalagi biaya hidup sekarang sangat mahal. Maka dari itu banyak lapangan pekerjaan sekarang seperti Perusahaan yang semakin banyak di wilayah Jakarta juga Bekasi. Dampak itu semua adalah ekonomi bagi pemerintahan Indonesia. Banyak buruh yang mengeluhkan dengan tempat pekerjaannya dan kebijakan pemerintah yang tidak layak bagi mereka.
          Seperti pada saat hari buruh dan Mayday, banyak buruh yang berkampanye untuk mengungkapkan aspirasi mereka kepada pemerintah. Diantara mereka ada yang meminta agar gaji mereka atau UMR mereka bisa dinaikkan dan harga BBM tidak harus dinaikkan karena akan berdampak pada buruh. Dimana pada umumnya mereka semua pergi untuk bekerja menggunakan kendaraan dan  berpengaruh pada BBM juga. Kalau harga BBM (Bahan Bakar Minyak) seperti kebanyakan menggunakan Premium juga Solar maka hasilnya penghasilan mereka dalam tiap bulan tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tetapi hanya cukup untuk kebutuhan transport mereka pergi ke tempat pekerjaan mereka.
            Dalam aspirasi mereka juga mengungkapkan tentang outsourcing dan sistem kontrak bagi buruh dalam suatu perusahaan. Menurut mereka itu merugikan bagi mereka karena menggunakan outsourcing malah membuat penghasilan mereka berkurang dari hasil penghasilan asli mereka yang seharusnya. Berkurang penghasilan mereka karena potongan dari jasa outsourcing yang merupakan jasa mereka untuk bisa masuk ke sebuah perusahaan tersebut. Dan sistem kontrak merugikan bagi mereka juga karena menggunakan sistem kontrak tersebut malah membuat semakin banyak pengangguran di daerah Jakarta dan sekitarnya. Maka dari itu, semua aspirasi mereka bisa ditanggapi atau direspon oleh Pemerintah atau Petinggi-petinggi lainnya dan kalau bisa sampai ke Presiden juga.

Kegiatan Kuliah dan PI


            Saya ingin share sedikit cerita tentang kegiatan kuliah dan kesibukan PI (Penulisan Ilmiah) saya. Sebelum saya mengetahui PI itu apa, saya mendapatkan informasi-informasi dari beberapa kakak kelas yang telah mengikuti PI itu ditempat kuliah saya sekarang. Dari beberapa pendapat Mereka berbeda-beda, seperti PI (Penulisan Ilmiah) itu sulit ada juga yang berkata mudah. tetapi sebenarnya menurut dosen-dosen yang mengajar PI itu tidak sulit, asal dibuat sendiri tidak hasil pekerjaan orang dan mengikuti setiap bimbingan yang telah dijadwalkan juga sesuai dengan target waktunya.
            Akhirnya pada saatnya saya mendapat giliran untuk mengerjakan PI itu karena ditempat saya kuliah, PI itu wajib diikuti bagi setiap Mahasiswa Jurusan manapun sebagai kelulusan setara D3 khusus untuk S1(Sarjana) dan setara dengan skripsi khusus untuk  D3(Diploma). Sebelumnya saya dan mahasiswa lainnya sudah bingung dan ketakutan karena PI itu susah karena banyak yang mengatakan seperti itu contohnya kakak kelas saya. Maka dari itu dampaknya ke ade kelas atau mahasiswa yang dibawahnya. ternyata tidak seperti itu, PI tidak sulit karena bila dikerjakan dengan baik sesuai aturan dari dosen pembimbig maka PI tersebut selesai.
            Memang sangat sulit dan sibuk mengerjakan PI karena sulitnya membagi waktu antara tugas kuliah, praktek, dan PI yang dimana itu adalah tugas wajib yang harus diikuti bagi setiap mahasiswa. Bila bisa membagi waktu antara kegiatan itu semua maka PI akan berjalan dengan lancar. PI (Penulisan Ilmiah) adalah sebuah karya mahasiswa dalam bentuk kegiatan membuat Aplikasi, Sistem, atau Analisis yang dituangkan ke dalam Penulisan Ilmiah (PI). Tetapi yang penting itu semua hasil karya sendiri bukan buatan orang lain.