Kamis, 14 Oktober 2010

3. Individu, keluarga, dan masyarakat

3. Individu, keluarga, dan masyarakat
a. pertumbuhan Individu
• Individu berasal dari kata latin, individuum artinya yang tak terbagi. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Kesimpulannya, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
• Pertumbuhan itu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu
• Pendirian nativistik yaitu menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
• Pendirian Empiristik dan Environmentalistik yaitu pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
• Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan faktor pertumbuhan individu.
b. Fungsi Keluarga
• Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
• Macam-macam fungsi keluarga yaitu:
• Fungsi Biologis
• Fungsi Pemeliharaan
• Fungsi Ekonomi
• Fungsi Keagamaan
• Fungsi Sosial
c. Individu, keluarga, dan masyarakat
• Keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
• Golongan masyarakat ada dua yaitu:
 Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
 Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.





• Perbedaan masyarakat non industri dengan industri
1) Masyarakat non industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Sedangkan kelompok sekunder adalah antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Seringkali dalam tubuh kelompok resmi juga terbentuk kelompok tak resmi.
2) Masyarakat industri
Otonomi sejenis juga menjadi ciri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Kaum industrialis mengganti tenaga manusia oleh mesin-mesin. Hal ini berakibat membawa stagnasi mental para buruh, lambat laun menjadi luntur, kebanggaan memiliki ketrampilan dan spesialisasi semakin meningkat. Dengan demikian, pembagian kerja semakin timpang dan tak adil.
d. Hubungan antara Individu, keluarga, dan masyarakat
• Makna individu
Individu adalah makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
• Makna masyarakat
Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu.
• Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Dapatlah kita membedakan pengertian antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu berbeda dalam keadaan tidak berhubungan dengan individu lainnya. Sedang individu sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat.
e. Urbanisasi
• Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada negara-negara yang sudah maju industrinya maupun yang secara relatif belum memiliki industri.
• Proses terjadinya Urbanisasi
Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, hal mana tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu:
 Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
 Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa (pada umumnya disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota.

Rabu, 06 Oktober 2010

2. Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

a. Perkembangan Penduduk di Dunia
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Perkembangan Penduduk Dunia Tahun 1830-2006
Tahun Jumlah Penduduk Perkembangan per-tahun
1830 1 milyard -
1930 2 milyard 1 %
1960 3 milyard 1,7 %
1975 4 milyard 2,2 %
1987 5 milyard 2 %
1996 6 milyard 2 %
2006 7 milyard 2 %
















b. Penggandaan Penduduk Dunia
Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Penggadaan Penduduk Dunia
Tahun Penggandaan Perkiraan Penduduk Dunia Waktu
800 SM 5 juta -
1650 tahun 500 juta 1500
1830 tahun 1 milyard 180
1930 tahun 2 milyard 100
1975 tahun 4 milyard 45


Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun.
c. Pengaruh Pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial
1. Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni:
● Tingkat Kematian Kasar
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang.
• Tingkat Kematian Khusus
Karena tingkat kematian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur (spesific Death Rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.
2. Fertilitas (kelahiran Hidup)
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut:
1) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyaknya bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
3) Di dalam pengukuran fertilisasi akan melibatkan satu orang saja.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
 Facundity (kesuburan) adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
 Fertility(fertilitas) adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
3. Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu di tempat yang baru misalnya minimal 6 bulan atau satu bulan atau satu tahun. Migrasi ini adalah akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan.


d. Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan
Kebudayaan Hindu dan Budha pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia khususnya pulau Jawa perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.walaupun demikian,bahwa agama itu di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
Kebudayaan Islam pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah di kembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Islam di masukkan ke Indonesia tidak dengan secara paksa melainkan dengan cara baik-baik. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat sebagian terbesar penduduk Indonesia, bahwa kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Kebudayaan Barat, unsur kebudaaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Kebudayaan Barat. Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan agama kristen protestan.

1. PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

a.Hakikat dan ruang lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 pokok bahasan. Pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
- Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
- Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
- Masalah pemuda dan sosialisasi.
- Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
- Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
- Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
- Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
- Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ditentukan oleh dua masalah pokok sebagai bahan pertimbangan yaitu:
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya( the Humanities).
- Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
b. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai mata kuliah kehidupan bermasyarakat

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai mata kuliah kehidupan bermasyarakat merupakan usaha yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Setelah mendapatkan mata kuliah ini diharapkan memperlihatkan minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya juga keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab.
c. Pengertian dan Tujuan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial. Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar :
• Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
• Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
• Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
• Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya agar lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
• Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkannya.
d. Perbedaan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tangkap dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
e. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai alternatif pemecahan masalah sosial dan budaya
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya. Agar mahasiswa peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.